
Kamis, 13 Oktober 2011, tepatnya pukul 10.16 WIB, Bali diguncang oleh sebuah gempa berkekuatan 6,8 skala richter. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dilaporkan bahwa gempa berada pada lokasi 9,89 LS, 114,53 BT 143 km Barat Daya Nusa Dua Bali. Gempa ini berada pada kedalaman 10 km dari permukaan laut. Ini merupakan satu dari berbagai gempa yang telah terjadi di tanah air. Namun, apakah gempa yang baru saja terjadi ini menandakan akan terjadi Tsunami, seperti yang telah melanda Banda Aceh pada 24 Desember 2004 lalu?
Yang mana saat itu, gempa yang mengguncang Nanggroe Aceh Darussalam itu berkekuatan 8,5 skala richter yang berpusat di Samudra Hindia. Yang mana dari Tsunami itu memberikan dampak yang sangat besar untuk Aceh. Gempa ini telah menyapu bersih beberapa wilayah pantai lepas di Indonesia, yaitu Pulau Sumatera, serta beberapa negara lain yang berada tidak jauh dari pusat gempa ini, yaitu Sri Langka, Bangladesh, Maladewa, India, Thailand dan Malaysia. Dari gempa ini pula, korban jiwa tak terhindarkan. Dari data Departemen Sosial RI, jumlah korban tewas akibat gempa ini adalah 105.262 jiwa dari berbagai negara dan di Indonesia adalah 115.229 dan 124.057 orang luka-luka.
Nah, pertanyaannya sekarang, apakah di Bali juga berpotensi terkena Tsunami? Dari data Pusdaop Bali, dari enam pendeteksi tsunami yang dipasang di Seminyak, Kuta, Sanur, Kedongan, dan Nusa Dua, tak terdeteksi adanya kenaikan gelombang akibat tsunami. Dikatakan pula bahwa tidak ada deteksi awal dan sinyal awal yang menandakan akan datangnya tsunami. Namun kita tak boleh membiarkan gempa ini begitu saja. Kita harus tetap was-was serta berhati-hati. Bisa saja gempa yang lain akan timbul dan belum tentu itu masih di Bali. Itu bisa jadi di daerah kita sendiri. Gempa Tsunami yang terjadi di Banda Aceh pun terjadi tanpa ada yang memperkiraan sampai begitu hebatnya gelombang yang timbul serta dampak yang diakibatkan gempa Tsunami itu. Sehingga, dengan adanya gempa di Bali ini, kita kembali diperingatkan bahwasanya musibah itu datang tanpa disangka-sangka serta tak terduga.

Meskipun demikian, dampak yang ditimbulkan oleh gempa ini pun beraneka ragam. Diantaranya berbagai bangunan yang ambruk dan runtuh akibat gempa, sekolahan yang dapat menghambat jalannya proses belajar mengajar. Gempa ini juga memberikan dampak bagi para masyarakat yang merasakannya. Di MA Situbondo misalnya. Mereka menyebutkan bahwa ketika gempa itu terjadi, para pelajar yang berada di ruang kelas tiba-tiba keluar dari kelas secara serentak sehingga proses belajar mengajar menjadi terhambat. Serta para ibu-ibu menyusui yang berada di rumah sakit yang juga turut merasakan gempa ini tiba-tiba berlari keluar dari rumah sakit. Meskipun demikian, Alhamdulillah sampai saat ini, belum ditemukan korban tewas akibat gempa ini. Kebanyakan hanya korban luka-luka akibat terkena reruntuhan bangunan akibat gempa yang terjadi.

Semoga musibah yang kita alami ini menjadi pelajaran bagi kita agar kita senantiasa mempersiapkan diri akan musibah yang terjadi secara mendadak. Dan kita berharap, gempa yang telah terjadi ini tidak sampai berdampak Tsunami yang dapat mengakibatkan efek yang lebih banyak dari apa yang telah terjadi saat ini.
0 comments: