Mahasiswa Baru Mengurus TA

“Mahasiswa baru mengurus TA??? Wow, sangat visioner.  Baru masuk kuliah sudah memikirkan kelulusan.”
Apakah Anda memikirkan hal yang sama?? Yah, itu adalah efek dari persepsi awal Anda ketika membaca artikel ini. Namun, kia akan buktikan apakah persepsi itu akan bertahan sampai di akhir ataukah akan tetap seperti ini.
Jika mendengar kata TA, maka yang terlintas di benak kita adalah TA=Tugas Akhir semacam skripsi, tesis dan disertasi. Itu merupakan sebuah syarat untuk bisa lulus dari sebuah perguruan tinggi sehingga perlu persiapan yang lama untuk membuat yang namanya TA. Terkadang banyak yang mengeluh dengan TA dan kesulitan ketika menyusun TA. Namun, disini saya tidak akan membahas mengenai TA=Tugas Akhir. Ternyata ada juga virus mematikan yang bernama Virus TA yang sangat mudah menyerang manusia khusunya bagi mahasiswa(i). Virus TA ini tidak pandang buluh, pilih kasih apalagi pilih orang. Semuanya bisa terjangkiti. Virus TA ini mulai menyerang ketika penyakit malas dan capek menyerang. Pada saat yang bersamaan Virus TA akan bekerja dan mulai memberikan efek-efek pada penderita. Pertama, penderita akan mengambil Handphone. Kemudian, melakukan panggilan atau mengirim sms. Dan kemudian mengetik pesan
“Lagi males kuliah nih, titip absen yah…please”
Dan virus pun berhasil menjangkiti satu korban. Kemudian virus pun terkadang menyebar dan menjangkiti penderita lain melalui korban yang berhasil terinfeksi. Tanda-tanda terinfeksinya adalah ketika korban pertama mengirim sms, maka tanda terinfeksinya adalah ketika sms tersebut dibalas dengan kata-kata
“Wah, sama bro, aq juga males nih. Nitip sama yang lain aja.  Sekalian nitipin aq juga yah…”

Nah, inilah siklus hidup dari Virus TA yang berkembang saat ini. Maka dari itu, hindarilah virus TA karena virus ini dapat menular dengan cepat walau dengan perantara sms. Seperti halnya virus pada umumnya, Virus TA ini juga membawa dampak yang besar bagi para penderita ketika virus ini telah bersarang lama. Ketika Virus TA ini berkali-kali mengalami reaksi, maka akan timbul dampak setelah Virus TA ini terlacak oleh Dosen. Ketik ketahuan Dosen, maka timbullah berbagai masalah. Diantaranya nilai untuk mata kuliah tersebut akan mengalami penurunan, mendapat tugas tambahan dari Dosen, disuruh menghadap ke ruang Dosen atau yang paling menyedihkan adalah langsung mendapat nilai E untuk mata kuliah tersebut alias mengulang di semester depan. Tentunya kita tidak menginginkan wabah ini menyebar dan menjangkit diri kita.
Namun, Virus ini mampu ditahan diberi pagar agar tidak mampu bereaksi sesring mungkin. Hal penting yang perlu dilakukan adalah kesadaran diri. Dengan menyadari bahwa TA itu tidak merupakan perilaku yang buruk dan asal muasal terbentuknya benih-benih korupsi dengan membiasakan untuk berbuat demikian. Namun ada pula yang menjawab seperti ini,
“Dia itu sobatku, dia itu teman baikku. Jadi, aku harus membantunya dengan menitipkan absennya.”
Itu adalah jawaban yang kebanyakan menjadi landasan mudahnya Virus TA ini menyebar dan bereaksi. Sahabt atau teman tidak bisa dijadikan landasan kita untuk menitipkan absen teman kita. Itu justru akan merusak teman Anda sendiri. Dia akan terbiasa dengan perilaku seperti itu dan selalu berharap pada Anda. Dan lama kelamaan teman Anda akan merasakan akibatnya dan tentunya jika ketahuan, Anda juga akan terlibat karena membantu menitipkan absennya. Jadi, sekarang untuk apa kita titip absen? Hanya untuk mendapatkan kehadiran saja? Lalu untuk apa Anda berkuliah jika hanya ingin mendapatkan kehadiran saja tanpa menimba ilmu dari para dosen? Coba pikirkanlah beribu-ribu kali sebelum Anda mencoba Virus TA ini. Sekali terkena, maka Anda akan kecanduan dan Anda sendirilah yang mampu menghentikannya. Lalu, adakah cara ampuh untuk menyelesaikan permasalahan ini??? Tunggu artikel selanjutnya mengenai Anti-Virus TA...

0 comments: