Learning on Information Systems Department (IS) ITS


Sistem Fungsional Bisnis (SFB) merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan pada jurusan Sistem Informasi (SI) ITS Surabaya pada semester 1 dan 2. Untuk kali ini, saya telah melewati SFB 2 yang mana berisi pembahasan mengenai Penganggaran serta Akuntansi. Di SFB 1 kami telah mempelajari dasar dari bisnis itu sendiri, mulai dari struktur organisasi di bidang bisnis maupun tata cara pelaksanaan bisnis pada suatu perusahaan. Kini, di SFB 2, lebih ditekankan lagi pada bagian teknis dan operasional pada suatu perusahaan. Dimana kita akan mempelajari bagaimana keadaan keuangan suatu perusahaan dan bagaimana kita menyusun suatu anggaran agar kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi dengan memperhatikan keadaan kas pada perusahaan tersebut. Sehingga kebutuhan perusahaan ke depan dapat diprediksi dan dipenuhi sesuai dengan anggaran yang telah diberikan. Setelah itu, dipelajari pula mengenai Akuntansi, yaitu membuat laporan keuangan pada perusahaan di akhir tahun yang akan dijadikan sebagai tolak ukur keadaan keuangan suatu perusahaan.

Di SFB 2 ini, saya tidak lagi dibimbing oleh Pak Apol Pribadi, yang menjadi dosen pada SFB 1. Kali ini dibimbing oleh seorang dosen yang masih muda dan jauh-jauh datang dari luar negeri setelah menempuh kuliah, yaitu Bu Raras. Salah seorang alumni dari Sistem Informasi ITS yang kemudian melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Proses pembelajarannya pun memiliki khas tersendiri ketika di kelas. Cara penyampaian maupun pemberian materi selalu saja merasa sulit untuk menolak. Di samping karena dosennya sendiri yang pengertian, yang tau kebutuhan mahasiswa dan bagaimana keadaan mahasiswa itu sendiri, dosennya juga selalu membagikan pengalaman-pengalaman semasa kuliah yang terkadang untuk memotivasi kami ataupun memberikan perbandingan antara perkuliahan di luar negeri sebagai motivasi pula buat kami. Proses belajar mengajarnya juga terkadang hampir sama dengan yang lainnya. Diberikan materi kemudian mempresentasikannya. Namun, yang membuat kelas ini berbeda adalah karena adanya sistem reward yang bukan hanya sekedar nilai, namun reward yang secara nyata bisa langsung didapatkan. Saya sangat teringat ketika pertama kali melakukan presentasi karena saya memang termasuk kelmpok pertama. Kemudian, setelah sesi presentasi berakhir, ternyata masih ada sesi selanjutnya yaitu sesi pemilihan kelompok terfavorit. Jadi, semua mahasiswa yang mengikuti perkuliahan saat itu memberikan penilaian terhadap kelompok yang presentasi dengan menuliskannya di papan tulis. Setelah itu, dosen akan memberikan reward kepada kelompok yang mendapatkan suara terbanyak favorit. Dan hadiahnya pun tidak sembarangan. Hadiahnya cukup unik dan mewah :) Ada yang mendapatkan gantungan kunci dari Eropa, Taiwan, dan pernak-pernik lainnya yang berasal dari luar negeri. Dan satu-satunya kelas yang mengadakan seperti itu adalah kelas SFB 2 ini. Dan dengan adanya sistem reward ini, kami menjadi lebih bersemangat untuk bisa menjadi yang terbaik. Kemudian, setelah melewati beberapa pertemuan, akhirnya tibalah saatnya untuk Quiz, yaitu semacam ujian yang akan menguji pemahaman kami pada pertemuan yang telah dilakukan. Yah, sesuai dengan pengalaman kami pada Quiz di mata kuliah yang lain, kami harus membaca dan kembali mengulanmg semua materi yang diberikan sebelumnya. Namun, ketika tiba saatnya untuk Quiz, betapa senangnya kami dengan soal yang diberikan. Bu Raras memang tau sejauh mana kemampuan kami. Soal untuk QUiz pada hari itu justru tak sesulit yang kami bayangkan dan dengan sedikit berpikir, soal itu bisa terpecahkan. Tak seperti mata kuliah lainnya, justru pertanyaannya terkadang lebih sulit dari biasanya dan bahkan pertanyaan yang diberikan memerllukan penalaran yang tinggi sehingga satu-satunya jalan untuk menyelesaikannya adalah "mengarang indah" :D Pokoknya, kelas SFB 2 ini sangat memberikan kesan pada kami di semester 2 ini dan membuat kami mengerti secara perlahan meskipun tak semuanya kami pahami namun setidaknya dosen tidak memaksakan kepada para mahasiswanya untuk memahaminya. Terima Kasih Bu Raras :D
Tingkat motivasi maupun kesulitan selama perkuliahan
Kalau berbicara mengenai motivasi saya pada mata kuliah ini, saya pikir saya memiliki motivasi tersebut. Karena memang di awal saya akan memilih jurusan, saya terombang-ambing pada 2 jurusan, yaitu Teknik Informatika atau Akuntansi. Itupun belum menentukan hendak di Universitas mana. Sehingga, saat SMA, saya pernah meminta buku Akuntansi dari kakak saya, karena kebetulan dia berada jurusan Manajemen Universitas Negeri Makassar (UNM), dan saya mencoba untuk mempelajari sekilas tentang apa sebenarnya akuntansi itu dan apa saja yang akan dipelajari ke depannya. Namun, keinginan saya akan ilmu komputer juga tak bisa saya elakkan. Sehingga pada saat akan mengikuti SNMPTN, akhirnya saya memilih Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN Alauddin) Makassar dan tidak mengambil Akuntansi. Namun, saya juga mencoba mengikuti jalur lain yaitu jalur PBSB yang diadakan oleh Kemenag. Dan lagi-lagi saya memilih Teknik Informatika ITS dan Sistem Informasi ITS di tempat kedua, karena saya pikir Sistem Informasi itu tak jauh berbeda dengan Teknik Informatika yang juga akan mempelajari komputer. Namun, Allah berkata lain, saya gagal untuk menempuh kuliah di jurusan Teknik Informatika dan diberikan jurusan Sistem Informasi ITS sebagai gantinya. Sungguh awalnya saya merasa agak kecewa. Namun, saya berpikir untuk tetap melanjutkannya. Dan setelah berada di SI, alangkah senangnya saya bahwa ternyata SI itu selain mempelajari komputer, ternyata ada juga pelajaran bisnis, dan di dalamnya mencakup Akuntansi. Dan saya berpikir bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Saya melepaskan Akuntansi dan memilih Informatika. Dan Allah menyatukan kedua jurusan itu di Sistem Informasi ITS. Dan mungkin itulah yang menjadi motivasi saya untuk terus mengikuti perkuliahan ini.
Namun, kesulitan yang saya dapatkan kira-kira mungkin karena banyaknya teori dan materi dari mata kuliah SFB 2 ini yang terkadang membuat saya merasa jenuh dan bosan. Karena saya adalah seorang dengan karakter yang suka yang namanya langsung praktek, tidak terlalu memikirkan teori, sehingga saya terkadang mempelajari materi yang diberikan di saat diberikan tugas ataupun menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Kesan yang saya dapatkan setelah menempuh mata kuliah SFB 2 ini adalah bahwasanya dosen itu juga pernah kuliah dan lebih tau apa yang tepat untuk kita dapatkan dan  apa yang tidak cocok untuk kita dapatkan. Kemudian dosen lebih memahami kondisi yang kita hadapi serta bagaimana kesulitan yang kita hadapi ketika mengikuti perkuliahan tersebut. Dan saya merasakan ada beberapa toleransi serta petunjuk yang tidak saya dapatkan di mata kuliah yang lain. Dan disitu saya merasa sangat senang karena dosen sangat mengerti dan memahami mahasiswanya. Mungkin ada mata kuliah yang yang mana dosennya hanya membiarkan mahasiswanya bingung dan menilai mahasiswa apa adanya, memberikan tugas yang banyak tanpa memperhatikan kemampuan serta keadaan mahasiswanya dan bahkan tak peduli dengan itu semua. Dan dengan kebijakan yang diberikan itu, teman-teman mahasiswa yang lain juga menjadi merasa sungkan dan sangat menghormati dosen, karena dosen telah berusaha memberikan yang terbaik untuk mahasiswanya. Tugas dengan senang hati akan dikerjakan dengan baik. Dan perubahan yang saya alami tidak hanya dalam hal ilmu baru yang saya serap di saat kuliah, melainkan perubahan moral dan tingkah laku saya terhadap dosen ataupun saat mengikuti perkuliahan juga bisa mengalami perubahan. Karena dosen yang tegas, perhatian dan baik akan menjadi cermin bagi mahasiswanya. Tidak mungkin saya akan berbuat yang tidak baik dan bermalas-malasan di kelas sedangkan dosennya juga telah berusaha untuk memberikan apa yang kami butuhkan.
Tak seru rasanya jika hanya saya dan teman-teman angkatan saya yang bisa mendapatkan kesan di kelas SFB 2 ini. Semoga kesan ini juga bisa dirasakan untuk angkatan selanjutnya. Dan yang bisa mewujudkannya hanya Bu Raras sendiri. Semoga Bu Raras bisa tetap menerapkan strategi mengajar ini bahkan lebih meningkatkannya lagi (hadiahnya lebih banyak lagi…hehehe :D) ataupun menerapkan sistem baru namun bisa membangkitkan semangat para mahasiswa. Karena sesungguhnya mahasiswa juga membutuhkan katalis untuk bisa mencerna dan memahami materi yang diberikan ataupun mengerjakan tugas yang diberikan. Dan untuk kelas praktikum, saya rasa juga sudah lumayan memberikan kami pemahaman mengenai praktik akuntansi pada program komputer. Namun, panduannya saya rasa masih sangat kurang. Saya terkadang merasa kewahan dengan tugas yang diberikan. Karena tidak diberikan pada saat praktikum namun dijadikan tugas. Sehingga harus berusaha mencari melalui internet ataupun literature yang ada. Namun, kesulitan bertambah lagi ketika saya tak menemukan tutorialnya di internet. Disamping program yang digunakan cukup sulit, program yang digunakan juga berbayar jadi jarang yang memberikan tutorialnya di internet. Tapi, saya rasa disana juga lah even yang membuat praktikum ini lebih seru. Kemudian, mengenai materi yang diberikan, saya rasa itu telah memberikan wawasan yang banyak. Hanya saja, praktek yang diberikan masih sangat kurang, sehingga materi yang diberikan masih belum bisa diserap secara maksimal. Selain itu, saya juga terkadang berpikir, mengapa materinya bukan tutorial tentang aplikasi yang akan digunakan untuk akuntansi ini. Sehingga, teori bisa diterima dan diperkuat dengan praktek yang ada.

0 comments: