Selamat Jalan Pak Prof


Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un...Semua terasa baru kemarin berada di sisi beliau, dido'akan beliau sebelum melangkah menuju tanah Jawa, menyalami beliau yang masih sehat dan bercanda tawa. Kini semua tinggal kenangan.Kini giliran kami untuk mendo'akan Bapak, semoga selalu mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Sungguh semua akan kembali ke sisi Allah SWT. Semoga keluarga besar Prof. DR. K.H. Abd. Muiz Kabry selalu diberikan kesabaran dan ketabahan. Kami keluarga besar Al-Badar dan DDI akan selalu mendo'akan :'(
Al-Fatihah...

Hari ini, seorang Guru Besar Darud Dakwah wal Irsyad (DDI), seorang pimpinan Pondok Pesantren Al-Badar DDI Parepare telah menghembuskan nafas terakhirnya. Yang terpenting adalah beliau adalah 'Orang Tua' saya selama menimba ilmu di Pondok Pesantren Al-Badar DDI Parepare. Selama 6 tahun, saya menjadi anak beliau di Al-Badar. Di umurnya yang sudah lanjut usia tidak menghentikan langkah beliau untuk terus berjuang untuk DDI dan Pondok Pesantren Al-Badar. Mengenang saat-saat mengikuti pengajian beliau di Pondok dulu, dengan kitab Bulughul Maram yang selalu diajarkan pada hari Ahad setelah sholat Shubuh. Dalam pengajian tersebut, beliau selalu menjadikannya sebagai forum untuk berkomunikasi kepada para santri. Karena kesibukan beliau juga cukup banyak. Tapi Ahad shubuh itu pasti selalu diprioritaskan untuk bertemu para santri. Kecuali ketika terdapat kepentingan yang mendadak dan besar, maka terpaksa beliau harus menginggalkan pengajian shubuh itu. Namun, meninggalkannya bukan berarti beliau melewatkannya saja. Terkadang beliau justru menjadikannya 'utang'. Sehingga beliau meminta hari lain untuk digantikan dengan pengajian beliau. Sungguh beliau sangat mencintai kami sebagai santri yang menimba ilmu di Al-Badar.
Selain itu, beliau selalu bercerita, bagaimana keadaan Al-Badar kelak ketika beliau sudah meninggal. Terkadang beliau menangis saat menyampaikan pengajian. Pernah juga pada tahun 2012 lalu, saya bersilaturahim ke pondok, saat itu saya ikut sholat berjama'ah shubuh di pondok. Pada raka'at kedua, beliau membaca Surah dengan tersedu-sedu menangis, begitu pula pada saat Qunut, hingga sholat shubuh selesai. Lagi-lagi beliau menangis dan menceritakan bahwa beliau khawatir, takut dan sangat mengharapkan kejayaan pondok pesantren ini. Beliau khawatir keadaan pondok pesantren ini akan berubah dan mulai menurun.
Dan terakhir adalah ketika beliau mengizinkan saya untuk mengikuti program PBSB 2011. Mulai dari pogram Bimbingan Belajar Primagama yang saat itu saya harus pulang pergi dari pondok untuk mengikuti les di luar. Hingga saya mampu menjadi salah satu peserta PBSB dan dinyatakan mendapatkan beasiswa untuk S1 di ITS Surabaya, beliau selalu mendukung dan sangat bangga akan hal itu. Dengan bekal do'a dan ridho dari beliau saat saya bersilaturahim ke rumah beliau sebelum ke Jawa, selalu terbayang dalam ingatan saya akan pesan tersirat dari beliau. Bahwasanya semua yang saat ini saya jalani adalah demi kelanjutan dakwah beliau untuk Pondok Pesantren, khususnya Al-Badar DDI Parepare. Saya harus segera menyelesaikan misi ini kemudian kembali ke pondok untuk mengabdi dan mengembangkan pondok, sesuai dengan tujuan diadakannya PBSB oleh Kemenag RI. Dan tentunya itu amanah yang cukup besar bagi saya sekaligus menjadi motivasi bagi saya untuk terus menuntut ilmu demi berkembangnya dakwah melalui perkembangan pondok pesantren ke depannya.
Terima Kasih Pak Prof...Terima Kasih Pak Prof...Terima Kasih Pak Prof...Terima Kasih Pak Prof...Terima Kasih Pak Prof...Terima Kasih Pak Prof...Terima Kasih Pak Prof...Tak henti-hentiya saya ucapkan terima kasih untuk beliau. Kini saya hanya mampu berdo'a untuk kebaikan beliau di sisi Allah SWT. Semoga Allah selalu meridhoi, menerima amal ibadah beliau dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya.
"Kullu Nafsin Zaaiqotul Mauut..."
Sesungguhnya tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan yang namanya kematian. Semoga kita selalu menjadi pribadi yang baik, probadi yang taat beribadah kepada Allah agar kita dapat mengakhiri hidup ini dalam keadaan Husnul Khotimah.

"Selamat Jalan Pak Prof....Semua bimbingan, didikan dan jasamu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan dan bekal hidup yang sangat bermanfaat :'(

0 comments: