Etika Pekerja IT dan Pengguna IT

IT Professional

Seorang IT Professional berarti:
ü Menerapkan asas kebijaksanaan dalam pekerjaan
ü Memerlukan sertifikasi/ pelatihan yang berkelanjutan dan pengalaman
ü Memiliki hak dan tanggung jawab yang khusus dan spesifik
Semua pekerja IT belum tentu dikatakan sebagai IT Professional. Berdasarkan Legal Perspektif, pekerja TI tidak diakui sebagai professional dan tidak mendapatkan lisensi oleh pemerintah dan negara. Berbeda dengan profesi lain yang secara legal diakui oleh pemerintah melalui program tertentu. Sehingga, pekerja IT pun tidak bertanggung jawab atas malpraktek yang terjadi.
Saat ini, kebanyakan IT Workers justru menjadi bagian dari industry jasa professional untuk kmewujudkan tujuan tertentu dengan bantuan IT. Berikut adalah 7 kekuatan perubahan jasa professional IT:
1.    Kecanggihan klien
2.    Tata kelola
3.    Konektifitas
4.    Transparansi (Real Time work)
5.    Modularization
6.    Globalisasi
7.    Komoditisasi
Staff IT dalam pekerjaannya akan berperan dalam pembuatan etika penggunaan TI dan akan berhubungan dengan pekerja lain berikut:
ü Pegawai lain
ü Klien / pelanggan
ü Supplier
ü Pihak profesional lain
ü Pengguna IT
ü Masyarakat luas
Dalam hubungannya dengan Klien, maka Staff IT memiliki beberapa hak dan tanggung jawab yang harus dipenuhi. Staff IT akan menyediakan Perangkat serta layanan (waktu dan biaya) yang sudah ditentukan kepada klien, sedangkan Klien akan menyediakan kompensasi, akses dan ruang kerja bagi Staff IT. Hubungan ini kemudian didokumentasikan menjadi kontrak kerja.
Permaslahan etika yang dihadapi oleh IT worker dapat diklasifikasikan melalui istilah-istilah berikut:
a.    Fraud, yaitu meningkatkan produk/layanan melalui proses kecurangan
b.    Mispresentation, yaitu kesalahan dalam menyatakan fakta dari produk atau material
c.     Breach of Contract, yaitu jika salah satu pihak tidak memenuhi kontrak
Selain hubungannya dengan pihak internal perusahaan, IT Workers juga memiliki hubungan dengan pihak eksternal perusahaan seperti Supplier, Professional Lain, Pengguna IT dan Masyarakat Luas.
Kode etik merupakan sekumpulan prinsip dan nilai utama yang penting (wajib) dalam melakukan pekerjaan pada bidangnya. Kode etik ini dapat menjadi cita-cita sebuah organisasi sekaligus menjadi peraturan dan prinsip yang mana setiap anggota organisasi wajib untuk mematuhi.

Certification

Untuk menunjukkan seorang IT worker adalah IT professional, maka diperlukan sertifikasi. Sertifikasi adalah sebuah proses pengujian mengenai keterampilan dan kemampuan seseorang pada bidang tertentu yang nantinya mendapatkan sertifikat yang menunjukkan bahwa IT professional tersebut memiliki keterampilan pada bidang tertentu. Sertifikasi biasanya dilakukan oleh beberapa lembaga yang telah dijamin dan diakui sertifikasinya.

IT Professional Malpractice

Malpractice adalah ketelodora/kelalaian yang dilakukan oleh seseorang dan bersifat tidak wajar. Tugas dari seorang professional adalah menghindari bahaya atau resiko dan jangan sampai lalai.
Malpraktek yang dilakukan oleh seorang professional adalah praktek pelanggaran professional terhadap tugas, pekerjaan, yang dapat menyebabkan kerusakan dan “cedera”, misalnya kesalahan dalam melakukan audit yang dapat berpengaruh pada proses bisnis dan keberlanjutan perusahaan.

IT User

Etika penggunaan IT oleh IT User perlu ditingkatkan dan diwaspadai, karena akses setiap IT User saat ini telah meningkat pada sistem informasi dan data perusahaan serta internet yang diakses melalui computer pribadi mereka. Sehingga hal-hal yang tidak beretika dapt terjadi secara leluasa dengan control langsung pada computer pribadi. Pelanggaran etika oleh IT User dapat berupa pembajakan software, penggunaan yang tidak tepat dari sumber daya computer dan sharing informasi yang tidak pantas untuk disebarkan.

Untuk mengatasi permasalah etika IT user ini, maka perusahaan dapat menetapkan kebijakan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh IT User dan menentukan komponen kebijakan terhadap penggunaan T yang tepat, seperti panduan penggunaan IT.

0 comments: